JAKARTA - Pendidikan di Indonesia di era digital saat ini, sangat jauh berbeda dengan zaman perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia. Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita wajib bersyukur dengan jasa para pahlawan pendidikan.
Menyambut Hari Pahlawan yang ada dirayakan pada 10 November 2023, kita perlu mengingat kembali pahlawan-pahlawan yang telah berjasa bagi Indonesia. Kali ini, kita akan menengok pada para pahlawan pendidikan, yang berkat jasanya kita dapat mengenyam pendidikan dengan segala kenyamanan. Masih ingat siapa saja? Yuk simak laporannya berikut ini!
Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (3/11/2023), para pahlawan pendidikan ini telah berjuang meraih kemerdekaan intelektual bagi rakyat Indonesia. Mulai dari yang terkenal yakni Ki Hajar Dewantara hingga pahlawan wanita R.A Kartini, berikut penjelasannya:
BACA JUGA:
Pahlawan Pendidikan
1. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara yang memiliki nama asli Suwardi Suryaningrat memang terkenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Dengan hari lahirnya yang tetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei, sudah membuktikan kiprahnya di bidang pendidikan tanah air. Kepeduliannya terhadap pendidikan rakyat di masa lalu, melahirkan Perguruan Nasional Taman Siswa, yang menjadi cikal bakal sistem pendidikan di Indonesia.
Taman siswa didirikan Ki Hajar Dewantara sebagai bentuk protesnya terhadap sekolah yang didirikan oleh kolonial Belanda yang sebenarnya tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, filosofi dan seluruh aktivitas di Tamansiswa dilandasi oleh kebudayaan bangsa Indonesia, agar anak-anak Inlander dapat menjadi seorang intelektual yang berbudi pekerti serta mencintai tanah airnya.
2. K.H. Ahmad Dahlan
Pendiri organisasi Muhammadiyah ini memang bekem dikenal sebagai pencipta pembaharuan islam di bidang pendidikan. Pahlawan kelahiran 1 Agustus 1868 ini, memiliki nama asli Muhammad Darwis.
Latar belakang ia mendirikan Muhammadiyah lantaran ketidaksetujuaannya akan sistem pendidikan kolonialisme yang menuju ke arah sekularisme dan westernisasi. Menurutnya, pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.
Atas idealismenya ini, terciptalah Muhammadiyah yang berperan besar dalam dunia pendidikan Indonesia.
BACA JUGA:
3. R.A. Kartini
Tentu saja pembahasan ini tidak sempurna tanpa tokoh emansipasi wanita yang paling melegenda di Indonesia. Wanita yang lahir di Jepara pada 21 April 1879 ini dikenal berkat perjuangannya menyuarakan hak-hak wanita pribumi yang tidak mendapatkan kesetaraan dengan kaum laki-laki. R.A Kartini atau Raden Ajeng Kartini sangat peduli terhadap pendidikan wanita pribumi dan jenjang karir yang dapat diraih oleh kaum wanita di zaman penjajahan. Untuk merealisasikan mimpinya, Kartini mendirikan Sekolah Wanita di Rembang bagi wanita pribumi meraih impian.